Senin, 21 Januari 2008

Senin, 21 Januari 2008 12:24SETAHUN MELAYUONLINE.COM ; Portal Budaya dengan Sejuta PengunjungBANYAK orang memanfaatkan melayuonline.com setelah portal Melayu dan Kemelayuan yang mengusung misi membangun peradaban universal dan humanitas itu berusia satu tahun pada 20 Januari 2008. ”Ada sekitar satu juta orang pengunjung situs ini. Pada usia yang masih bayi ini kami ingin berkaca dan menata untuk pengembangan ke depan,” ujar Pemangku Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu, H Mahyudin Al Mudra SH MM, ketika dihubungi KR, baru-baru ini. Hadirnya melayuonline.com akan memberi banyak informasi budaya, terutama kaitannya dengan Indonesia Visit Year 2008. ”Apalagi wisata Melayu sudah bisa diakses, di sana menyediakan informasi pariwisata dari objek wisata alam, religi, kuliner, sampai wisata khusus,” jelas Mahyudin lagi sambil menambahkan, ada sebelas negara yang sudah masuk dalam wilayah melayu dari sudut pandang geobudaya. Kesebelas negara itu, antara lain Brunei Darusalam, Singapura, Malaysia, Thailand, sampai Madagaskar. Mahyudin mengingatkan, sehubungan dengan peringatan satu tahun situs ini, pihaknya menyelenggarakan lomba penulisan yang menyorot persoalan budaya Melayu dan didukung SKH Kedaulatan Rakyat. Lomba diikuti lebih 150 naskah. Di antaranya datang dari Malaysia. ”Karena banyaknya naskah yang mengikuti lomba itu, maka penutupannya akan diundur hingga 31 Januari 2008,” jelasnya. Sedang penyerahan hadiah kepada pemenang lomba penulisan, menurut rencana akan dilakukan pada 30 Maret 2008 oleh Menteri Budaya dan Pariwisata Jero Wacik di Yogyakarta. Bersamaan dengan itu, diluncurkan 366 cerita rakyat, yang kata pengantarnya ditulis Jero Wacik. Selain itu ada peluncuran portal wisata melayu dan portal Raja Ali Haji. (Ata)-g

Jogja / Yogyakarta
Jogja (beberapa orang menyebutnya
Yogyakarta, Jogjakarta, atau Yogya) adalah kota yang terkenal akan sejarah dan warisan budayanya. Jogja merupakan pusat kerajaan Mataram (1575-1640), dan sampai sekarang ada Kraton (Istana) yang masih berfungsi dalam arti yang sesungguhnya. Jogja juga memiliki banyak candi berusia ribuan tahun yang merupakan peninggalan kerajaan-kerajaan besar jaman dahulu, di antaranya adalah Candi Borobudur yang dibangun pada abad ke-9 oleh dinasti Syailendra.
Selain warisan budaya, Jogja memiliki panorama alam yang indah. Hamparan sawah nan hijau menyelimuti daerah pinggiran dengan Gunung Merapi tampak sebagai latar belakangnya. Pantai-pantai yang masih alami dengan mudah ditemukan di sebelah selatan Jogja.
Masyarakat di sini hidup dalam damai dan memiliki keramahan yang khas. Cobalah untuk mengelilingi kota dengan sepeda, becak, ataupun andong; Anda akan menemukan senyum yang tulus dan sapaan yang hangat di setiap sudut kota. Tanpa anda sadari, tiba-tiba anda akan merasa seperti sedang berada di rumah sendiri.
Atmosfir seni begitu terasa di Jogja. Malioboro, yang merupakan urat nadi Jogja, dibanjiri barang kerajinan dari segenap penjuru. Musisi jalanan pun selalu siap menghibur pengunjung warung-warung leseh